Sabtu, 25 November 2017

Ini adalah solusi segala urusan, ternyata masih banyak yang menyepelekannya, bagaimana dengan kita?


 

 Ini merupakan rahasia umum yang banyak orang menganggap hal biasa, tapi bukan karna kita tak percaya mungkin karna kita terlalu sibuk hingga melalaikannya. Padahal perintah dan laranganNya jelas tercantum dengan kalimat yang mudah kita pahami.

Solusi ini begitu dahsyat kalau kita memahami lebih teliti. Setiap kita sholat kita selalu mengucapkan “hanya kepadaMu-lah kami beribadah, dan hanya kepadaMu-lah kami meminta pertolongan”. Ini adalah kalimat sakti kalaulah kita pahami lebih dalam. Dan mari kita pelajari seperti apa dan bagaimana cara mendapatkan pertolongan dari Allah SWT.
1   1.       Hanya kepada Allah SWT
Jelas sekali kalau kita pahami ilmu tauhid bahwa ketika kita meminta pertolongan selain Alloh SWT maka kita termasuk orang-orang musrik. Ini adalah hal yang prinsip bagi muslim karna jelas mempertaruhkan keimanannya. Makna dari “ hanya kepada Allah SWT saja” artinya kita meminta pertolongan sesuai dengan cara yang diperintahkan Alah SWT tidak dengan cara kita sendiri atau mengikuti cara yang di buat oleh manusia walaupun bertujuan meminta pertolongan kepada Allah SWT. Artinya kita ini hanya melaksanakan dan yang membuat aturan itu hanya Allah SWT.
2   2.       Beribadah
Abid adalah kara dasar dari ibadah yang berarti hamba, seperti yang tadi dibahas kita hanyalah hamba atau dengan bahasa manusia kita cuma pembantu atau kita cuma budak yang tidak punya kewenangan membuat aturan. Dalam Islam itu sudah jelas Petunjuknya Ada, dari Alqur’an dan hadist dan itulah petunjuk atau aturan kita di dunia menuju akhirat.
3   3.       Solusinya dengan sabar dan sholat
Inilah hal yang banyak kita sepelekan padahal kalau kita kaji ini adalah solusi segala permasalahan. Mari kita pelajari dimulai dari QS. Al-Baqarah : 153



“Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”

Allah SWT mengajak berbicara kepada orang-orang yang beriman melalui ayat ini, jadi ketika kita merasa tidak diajak bicara ketika membaca ayat ini mohon maaf kita harus koreksi keimanan kita. Sabar dan Sholat adalah solusi segala urusan, tapi seperti yang tadi kita bahas bahwa bukan gak percaya dengan kekuatan sabar dab sholat tapi kita terlalu sibuk dengan hal lain hingga kita melalaikannya. Sedangkan Allah SWT mengancam orang-orang yang lalai seperti dalam QS. Al ma’uaun : 4-5




“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,”

Sabar dan sholat memang bukan hal yang mudah sesuai dengan nilai manfaatnya bagi manusia yang sangan besar, ini memang hal yang berat yang harus kita laksanakan karna sebuah kewajiban dan ini hanya bisa dilalui oleh orang-orang yang khusyu seperti tercantum dalam QS. Al Baqarah : 45



“ Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',”

Kita sebagai mahluk sosial memang memiliki banyak kesibukan mulai dari pekerjaan, keluarga, bermasyarakat dan lain sebagainya, tapi sebagai Hamba Allah SWT kita juga memikili kewajiban yang sangat besar dan Allah SWT pun membalasnya dengan upah yang Besar pula, dan sebagai Muslim siapa yang tidak tertarik dengan pertolongan Allah SWT yang dimana tak ada yang tak mungkin bagi Allah SWT. Mari Kita perbaiki sabar dan Sholat kita.
Wallahu‘alam bishawab
By. balad


Jumat, 24 November 2017

Tuduhan Pindah Agama, Rina Nose Beri Klarifikasi




Liputan6.com, Jakarta - Pekan ini Rina Nose menggegerkan jagat hiburan atas keputusannya melepas hijab. Alasan yang melatarbelakanginya pun menjadi tanda tanya besar. Sayangnya, Rina Nose enggan mengungkap alasan itu kepada publik.
Berbagai asumsi akhirnya tak bisa dibendung. Rina Nose bahkan disebut-sebut pindah keyakinan. Isu ini memuncak setelah seseorang yang tak dikenal menyatakan secara tersirat bahwa presenter kondang ini telah memeluk agama Katolik.



"Selamat Treteh @rinanose16 nama barunya pakai nama suci Roselina Nurina Permata Putri semoga selalu di jalan Tuhan ya dan belajar ttg Tuhan yg baru #jawabarat #katolik #indonesia #sunda #bandung," tulis orang tersebut di Instagram, yang diunggah ulang oleh akun gosip, Jumat (17/11/2017).
Hal ini tampaknya sampai ke telinga Rina Nose. Selang beberapa jam kemudian, Rina Nose memberi klarifikasi melalui akun Instagram pribadinya. Dalam keterangan itu, ia menyebut dirinya adalah muslim.
"Banyak orang mengaggap atau menyebut saya pindah agama/murtad atau atheis. Dan “murtad” adalah sebutan yang sangat tdk enak didengar, jika anda setuju. Terlebih saya seorang muslim. Jadi bagaimanapun, saya pikir konyol tentang sebutan itu. Mohon maaf," ucapnya.

Penjelasan Ateis
Rina Nose juga memaparkan pemikirannya tentang kaum ateis, atau orang-orang yang tidak percaya akan adanya Tuhan.



"Dan satu lagi utk sebutan “atheis”, anda tolong pahami dulu arti dan maksud istilah itu. Atheis itu sebutan bagi yg tdk percaya tuhan. Salah satu anggapan kaum atheis, dunia atau kehidupan ini terjadi secara kebetulan semata tanpa ada peran tuhan/sang pencipta," lanjut Rina Nose.
Ia meyakini adanya Tuhan yang menciptakan bumi dan seisinya. "Sedangkan jelas sangat tidak mungkin kesempurnaan ciptaan alam semesta dan kehidupan yg begitu indah dan selaras ini terjadi begitu saja terbentuk sendiri secara kebetulan tanpa ada peran zat yang maha agung, maha sempurna, sang pencipta.. Bukan bermaksud menggurui. Sekali lagi mohon maaf," tandasnya.

sumber : http://showbiz.liputan6.com 

Sabtu, 30 September 2017

para suami, uangmu milik istrimu tapi uang istrimu bukan milikmu

Dalam berumah tangga, seorang suami berkewajiban untuk menafkahi keluarganya. Sehingga merupakan hal yang lumrah bila suami lebih banyak yang bekerja bila dibandingkan dengan wanita. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan bila seorang wanita juga bekerja dan bahkan menjadi tulang punggung keluarga.  Idealnya seorang suami dan istri saling bahu membahu memenuhi kebutuhan rumah tangga. Bila suami memberikan nafkah, maka sang istri yang mengatur keuangan. Namun, terkadang nafkah yang diberikan oleh suami tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari sehingga akhirnya sang istri ikut bekerja untuk membantu suami. Dengan begitu, sang istri akan memiliki penghasilannya sendiri.

Lantas, bagaimanakah hukum penghasilan istri ? Berhak kah seorang suami untuk mengambil gaji istrinya ? Dan, wajibkah istri memberikan sebagian penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya ? berikut ulasan selengkapnya.

Berdasarkan fatwa ulama, disepakati bahwa bila pendapatan atau gaji suami ada yang menjadi hak bagi istrinya. Maka berbeda halnya dengan gaji istri dari pekerjaan yang dilakukannya adalah milik istri dan tidak ada hak bagi suaminya sedikitpun. Terkecuali jika sang istri dengan ikhlas memberikannya untuk membantu atau menopang keuangan keluarga.

Apabila seorang suami memakan harta milik istri tanpa sepengetahuannya, maka dapat dikatakan bahwa ia berdosa. Sebagaimana firman Allah Ta’ala

“Janganlah memakan harta orang lain diantara kalian secara batil” (QS. An-Nisa: 83)

Saat seseorang bertanya kepada Syaikh ‘abdullah bin ‘Abdur Rahman al-Jibrin tentang hukum suami yang mengambil uang milik istrinya untuk kemudian digabungkan dengan uangnya. Maka Syaikh al-Jibrin mengatakan bahwa tidak disangsikan lagi bahwa istri lebih berhak dengan mahar dan harta yang ia miliki, baik melalui usaha yang dilakukannya, warisan, hibah dan harta yang ia miliki. Maka itu merupakan hartanya dan menjadi miliknya. Sehingga dialah yang paling berhak untuk melakukan apa saja dengan hartanya tersebut tanpa ada campur tangan dari pihak lainnya.

Seorang wanita berhak untuk mengeluarkan hartanya untuk kepentingannya atau untuk sedekah, tanpa harus meminta izin pada suaminya. Dan diantara dalilnya adalah hadist dari Jabir bahwa Rasulullah SAW berceramah di hadapan jamaah wanita, beliau berkata

“Wahai para wanita, perbanyaklah sedekah, sebab saya melihat kalian merupakan mayoritas penghuni neraka.” Sehingga, para wanita itupun berlomba-lomba menyedekahkan perhiasan mereka dan mereka melemparkannya di pakaian Bilal (HR. Muslim)

Sehingga, apabila seorang istri ingin bersedekah, maka orang yang paling utama berhak menerima sedekahnya tersebut adalah suaminya sendiri dan bukan orang lain. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadist dari Abu Sa’id ra.

“Dari Abu Sa’id al Khudri ra berkata bahwa, “Zainab, istri Ibnu Mas’ud datang meminta izin untuk bertemu Rasulullah. Beliau bertanya, “Zainab yang mana ?”. Kemudian ada yang menjawab, “Istrinya Ibnus Mas’ud.” Dan Rasulullah mengatakan,“baik, izinkanlah dirinya”. Maka zainab pun berkata, “Wahai nabi Allah, Hari ini engkau memerintahkan untuk bersedekah. Sedangkan aku memiliki perhiasan dan ingin bersedekah. Namun, Ibnu Mas’ud mengatakan bahwa dirinya dan anaknya lebih berhak menerima sedekahku.” Lantas Rasulullah bersabda, “Ibnu Mas’ud berkata benar. Suami dan anakmu lebih berhak menerima sedekahmu.” (HR. Imam Bukhari)

Bahkan, dalan hadist lainnya disebutkan bahwa Rasulullah berkata bahwa, “Benar, ia mendapatkan dua pahala yaitu pahala menjalin tali kekerabatan dan pahala sedekah.

Mengenai hadist diatas, Syaikh Abdul Qadir bin Syaibah al Hamd mengatakan bahwa pelajaran yang bisa diambil adalah :
1. Seorang wanita diperbolehkan untuk bersedekah pada suaminya yang miskin

2. Suami merupakan orang yang paling utama untuk menerima sedekah dari istrinya dibandingkan orang lain

3. Istri diperbolehkan untuk bersedekah pada anak-anaknya dan kaumkerabatnya yang tidak menjadi tanggungannya

4. Sedekah istri yang demikian merupakan bentuk sedekah yang paling utama.

Demikianlah ulasan mengenai penghasilan istri. Sehingga bisa dikatakan bahwa pepatah yang mengatakan “uang suami adalah milik istrinya, sedangkan uang istri adalah milik istri” bukanlah sebuah kata-kata kosong tanpa makna. Sebab, semuanya sudah dijelaskan dalam Islam bahwa hal tersebut benar adanya.

Dengan demikian, semoga para suami bisa adil memperlakukan penghasilan istri dengan tidak mengambil harta istri tanpa keridhoannya. Dan sudah seharusnya seorang istri bersikap bijak jika memiliki harta atau penghasilan melebihi suami.

Sumber : akucintaislami.com

Ternyata Nafkah Istri dan Uang Belanja Itu Berbeda, Para Suami Bacalah!

Banyak orang menganggap bahwa nafkah yang wajib diberikan seorang suami kepada istrinya adalah uang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, atau yang biasa disebut sebagai uang belanja.
Namun, tahukah kamu, ternyata nafkah istri dan uang belanja adalah dua hal yang berbeda. Uang belanja berupa uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan, membayar rekening listrik dan air, dan biaya kebutuhan hidup lainnya. Sedangkan nafkah istri adalah yang khusus yang diberikan suami kepada istrinya atau uang jajan.
Allah subhanahu wa Ta’ala berfirman:
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. (QS. An-Nisa’: 34)
Sudah menjadi kewajiban seorang suami yang harus memberi nafkah kepada istrinya berupa uang belanja dan nafkah khusus untuk istri atau uang jajan.
Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wa Salam bersabda:
“Dan mereka (para istri) mempunyai hak diberi rizki dan pakaian (nafkah) yang diwajibkan atas kamu sekalian (wahai para suami).” (HR. Muslim: 2137)
Dalam hadist ini disebutkan dua nafkah yang wajib diberikan seorang suami kepada istrinya, yaitu rizki (uang belanja) dan pakaian (nafkah istri).
Namun, Islam juga tidak memberatkan kepada para lelaki untuk memberikan nafkah kepada istrinya. Para suami memang wajib memberikan nafkah pada istrinya, namun tetap sesuai dengan kemampuannya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf, Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya.” (QS.al-Baqarah: 233)
Para istri juga harus memiliki sifat qana’ah dengan cara bersyukur untuk setiap rizki yang diberikan suaminya dan mengaturnya sebaik mungkin, seperti yang dinasehatkan Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wa Salam saat Hindun binti Itbah mengadu pada Rasul tentang suaminya yang kikir. Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wa Salam bersabda:
“Ambil-lah nafkah yang cukup untukmu dan anak- anakmu dengan cara yang wajar.” (HR.Bukhori:  4945)
Nah, untuk para suami, mulai sekarang sisihkan uang untuk memberi nafkah istri juga selain untuk memberi uang belanja. Untuk para istri, boleh mengingatkan suaminya untuk memenuhi kewajiban nafkah istri, namun lakukan dengan cara yang wajar dan bersyukurlah atas setiap nafkah yang diberikan suami. Insha Allah akan membawa berkah dalam kehidupan keluarga. Aamiin...
sumber : dailymoslem.com

Kamis, 28 September 2017

5 Tips Ibu Aminah Buat Anak Kecanduan Tak Berhenti Baca Qur’an



ANAK-anak adalah anugerah terindah buat orangtua. Anak-anak seperti kain putih yang harus didesain oleh ibu dan ayahnya.
Sejak dari kecil lagi, berbagai kebiasaan telah diberikan orangtua kepada anak-anak, agar mereka dapat tumbuh dengan baik. Salah satu kebiasaan orangtua dalam mendidik anak-anaknya ialah memberikan pendidikan untuk membaca Al-Qur’an.
Salah satu contoh keluarga yang memberikan kebiasaan untuk membaca Al-Qur’an ialah keluarga Siti Aminah Sulaiman.
Ibu asal negeri Jiran, Malaysia ini membiasakan anak-anaknya untuk membaca Al-Qur’an setiap hari agar mereka mencintai Al-Qur’an. Sebagai seorang ibu yang bertugas mendidik anak-anak dan mengatur urusan rumah tangga, Aminah termasuk ibu yang cerdas lagi sholeha. Pasalnya, lewat didikannya akhirnya anak-anak Aminah sudah menjadikan Al-Qur’an sebagai sesuatu yang sangat penting dalam keseharian mereka. Bahkan, salah satu anak lelakinya kecanduan untuk membaca Al-Qur’an, hingga ia tidak bisa berhenti sehari pun untuk membaca Al-Qur’an. Subhana Allah.
Lantas, seperti apa sih cara Aminah membiasakan anak-anaknya untuk membaca Al-Qur’an?
Dikutip siakap keli, berikut beberapa pendekatan yang digunakan Aminah dalam melatih anaknya agar cinta Al-Qur’an :

1. Berhenti Menyuruh Anak
Menurut Aminah, cara pertama yakni berhenti menyuruh anak untuk membaca Al-Qur’an. Artinya sebagai orangtua kita tidak hanya meyuruh anak tapi harus memberikan tauladan atau contoh yang baik kepada anak-anak terlebih dahulu.
Misalnya Aminah, ia mengitikadkan membaca Al-Qur’an setiap selesai shalat wajib. Demi memberikan tauladan, biasanya waktu antara maghrib ke Isya Aminah meninggalkan semua agenda belanja barang dapur dan kebutuhan lainnya. Ia memberikan teladan kepada anak-nya untuk membaca Al-Qur’an.
Saat Aminah sudah membiasakan membaca Al-Quran selesai shalat, awalnya anak-anaknya hanya cuek dan mengintipnya saja. Namun, setelah beberapa hari anaknya mulai penasaran dan mendekati Aminah hingga mereka pun ingin belajar dan membiasakan baca Al-Qur’an sama sepeti ibunya. Jika hal itu konsisten dilakukan, maka orangtua tidak perlu menyuruh dulu anaknya untuk membaca Al-Qur’an tapi justru sang anak yang menginginkannya.

2. Meluangkan Waktu untuk Membuat Halaqah Al-Qur’an
Aminah membuat agenda keluarga untuk membuat halaqah qur’an. Setiap hari Jumat, ia mewajibkan keluarganya untuk membuat halaqah, dimana mereka duduk dalam lingkaran, kemudian bergantian membaca Al-Qur’an. Biasanya Aminah membaca Surah Al kahfi setiap hari Jumat.

3. Tadabbur Terjemahan Al-Quran
Agar anak-anaknya tertarik untuk mentadaburi Al-Qur’an, maka Aminah mulai membiasakan tadabbur terjemahan Al-Quran. Akhirnya setelah ia konsisten, anak-anaknya pun penasaran dan ingin mengikuti apa yang dilakukan ibu mereka. Saat mereka mendengarkan tadabbur terjemahan Al-Qur’an, anak-anak mulai mengerti makna dari ayat-ayat Al-Qur’an yang setiap hari mereka baca.

4. Mencoba Menghafal Al-Qur’an Bersama
Jika sebelumnya anak-anak Aminah biasa menghafal Al-Qur’an sendiri, maka untuk membuat anaknya tidak bosan untuk menghafal Al-Qur’an, maka Aminah mengajak anaknya untuk menghafal Al-Qur’an bersama-sama.
Setelah ia ikut menghafal Al-Qur’an, Aminah baru mengetahui susahnya menghafal Al-Qur’an. Akhirnya, ia pun memahami apa yang anaknya lalui untuk menghafal Al-Qur’an.

5) Puji Anak Depan Suami
Untuk membuat minat anak semakin besar terhadao Al-Qur’an, maka Aminah biasa memuji setiap perkembangan anaknya dalam mempelajari Al-Qur’an kepada suaminya. Aminah sengaja memuji anak-anak di depan ayahnya, agar mereka merasa diakui dan semangatnya semakin besar untuk mempelajari Al-Qur’an.
Bagaimana ibu sholeha, apakah Anda sudah memahami tips cerdas bagi ibu sholeha untuk mengajak anaknya cinta Al-Qur’an?
Yaps, intinya sebelum orangtua mengajak anak untuk cinta Al-Qur’an maka orangtua harus terlebih dahulu mencintai Al-Qur’an, maka barulah lahir anak-anak pecinta Al-Qu’ran. Selamat menjadi pendidik cerdas dan sholeha. Selamat mencoba!

Sumber: Inspiradata

8 prinsip orang sukses ternyata ajaran Islam nomer 5 banyak yang gak nyangka

Begitu banya trik trik para pengusaha tangguh yang menjadi motivasi bagi kita, dan ini beragam dan terbukti menjadikan mereka sukses. Tapi tanpa kita sadari ternyata Islam sudah mengarkan hal-hal tersebut kepada kita, hanya pemahaman kita yang masih terbatas. Dalam hal ini para pengusaha tangguh yang bahkan bukan hanya muslim, pengusaha kelas dunia yang bukan muslim pun sudah bisa mengamalkan untuk mencari kesuksesan dunia.
Inilah beberapa hal yang biasa dilakukan orang sukse yang ternyata diajarkan dalam Islam
1  1. Terus Belajar
Banyak sekali ayat ataupun hadist yang menjelaskan tentang mencari Ilmu, Islam sangat menitik      beratkan kewajiban dalam hal Ilmu. Ilmu merupakan landasa amal, ilmu juga merupakan landasan iman, meningkatkan derajat orang yang ber ilmu.
Ilmu yang paling utama di pelajari dalam Islam adalah Al-Qur’an, karna dengan Qur’an lah seorang muslim bisa mencapai kesuksesan yang dalam Al-qur’an disebutkan “kemuliaan”
Seperti yang tercantum dalam QS. 21. Al Anbiyaa : 10
yang artinya : 
Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tiada memahaminya?”
2    2. Visioner / Memandang Jauh kedepan
“Kalau kita menanam padi maka rumputpun tumbuh, tapi kalau kita menanam rumput padi takan tumbuh”
hanya sedikit penjelasan kalaulah kita berorientasi Akhirat maka Dunia akan kita dapatkan, tapi kalau kita berorientasi Dunia maka Akhirat tidak akan kita dapatkan, ini merupakan ajaran Islam yang mengajarkan visioner yang lebih jau dari pada orang-orang sukses kelas dunia, sekaligus Allah SWT menjanjikan kesuksesan Dunia jika kita memandang jauh untuk persiapan Akhirat. Seperti yang tercantu dalam Surat QS. 42. As Syuura : 20
Yang artinya :
Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.”
Bagaimana tertarik dengan tawaran Allah SWT?
3    3. Inovasi
innovation berasal dari bahasa latin innovatio yang berarti renewal atau renovation, berdasar pada novus (new). Dalam situs Wikipedia diartikan sebagai “proses” dan/atau “hasil” pengembangan dan/atau pemanfaatan/mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan (terutama ekonomi dan sosial).
Apakah masih ada yang beranggapan bahwa Islam itu kuno dan itu itu aja tidak berkembang? Itu salah besar. Coba aja bwosing tentang Ilmuan Muslim seperti Abas bin Firna si penemu pesawat terbang, Ibnu Haitham penemu optik dan masih banyak lagi para penemu penamu Muslim yang merubah peradaban manusia berkat inovasi inovasi mereka.
Islam memang mengajarkan konsep inovasi seperti dalam hadist.
“Barang siapa melakukan hal baru yang baik maka ia mendapat pahalanya dan mendapat pula pahala orang lain yang mengerjakan hal baru yang baik itu.” [HR. Muslim]
4    4.  Take Action/mengambil tindakan
Oleh para motivator ini sering disampaikan dengan berbagai macam cara, ada yang menyebutkan kita harus menggunakan otak kana yang dimana tidak banyak berhitung agar segera mengambil tindakan untuk memulai usaha, ada juga yang langsu menyebutka “take Action”, nunggu apalagi? Ayo Mulai. Yang pastinya kalau kita ingin sukses harus di mulai dari sekarang. Tapi ternyata ada perintah yang lebih Indah dan bersipat kontinyu dalam Islam tentang hal tersebut. Yaitu tercantun dalam QS. 62. Al Jumu’ah : 10
Yang Artinyan :
Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.”
Allah SWT menyuruh kita Take Action setiap hari untuk mencari karunia-Nya. Jadi sangat jelas bahwa malas itu bukanlah ajaran Islam. Ayo kita mulai bergerak!
5   5. Tidak Buang-buang waktu.
Lagi lagi orang sukses menyarankan kita untuk tidak malas, tapi bahkan Islam memerintahkan kita untuk tidak malas. Coba kita pahami ayat ini QS 94. Alam Nasyrah : 7
Yang artinya :
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain”
sangat jelas padahal ayat ini saya kira sudah banyak yang hapal tapi lupa dengan artinya. Allah SWT memerintahkan sibuk dengan ayat ini, Allah juga memerintahkan bersungguh sungguh dalam ayat ini, masih dalam kandungan ayat tersebut Allah SWT memerintahkan Propesional dalam bekerja yaitu tidak mencampurkan pekerjaan tapi harus tertib sesuai dengan to do list, ayat ini juga menuntun kita untuk bisa mengatur jadwal kegiatan yang teratur. Jadi tidak adal alasan untuk malas.
6   6. Team Work
Dalam QS. 5. AL Maidah : 2
Yang Artinya : “ ...... Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”
Kata tolong-menolong disini lebih keren dari pada hanya team work. Dimana didalamnya terdapat kerjasama yang didasari kebajikan dan taqwa. Indah kan kerjasama dalam Islam?
7   7. Optimis jangan Menyerah
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”
Jangan putus asa bang! Islam gak ngajarin itu.
8   8.  Mulai dari hal terkecil
Ajaran Islam sangat menilai hal yang terkecilpun. Tak ada yang sia sia ketika kebaikan sekecil apapun dalam Islam dan ini yang harus jadi motivasi kita sebagai muslim bahwa jangan sepelekan hal terkecil seperti dalam QS. 99 Al Zalzalah : 7
Yang Artinya :
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”
Jadi sangat jelas bahwa Islam mengajarkan ketelitian dalam tindakan.
Itulah 8 point yang menunjukan bahwa kalimat-kalimat para pengusaha sukses telah terdapat dalam ajaran Islam. Juhud bukan berarti meninggalkan Keduniaan untuk mngejar akhirat, tapi menjadikan dunia sebagai pasilitas untuk menuju ke Akhirat. Islam memerintahkan zakat kalau kita tidak mencapai nisab maka kita tidak bisa berjakat walaupun Islam  tidak memaksa dengan catatan jika kita mampu, Sama halnya dengan Haji. Islam memerintahkan kita banyak sedekah dan kita tahu yang banyak sedekah adalah orang kaya karena kekuatan materinya. Dan ternyata msaih banyak amalan Islam uang hanya bisa dilakukan oleh orang sukses.
Jadilah
wallahualam bishowab