Baca Juga
Mencegah lebih baik daripada mengobati, sebuah kata-kata bijak yang sering kita dengar dan kita acuhkan begitu saja, hal ini wajar terjadi karena manfaat dari segala sesuatu biasanya lebih terasa penting ketika sesuatu itu hilang dan pergi meninggalkan kita.
Kebaikan dan kenakalan anak tergantung bagaimana peran orang tua mengasuh mereka. Dalam islam. kita akan menemukan banyak hal yang mendorong agar anak kita memiliki kepribadian yang baik dan penurut.
Artikel pilihan : Untukmu yang Ragu, Pria Ini Dibangkitkan Setelah Mati Selama 100 Tahun Lamanya!
Maka dari itulah, menjadi orang tua bagi anak-anak sangat gampang. Ia boleh menunggu saja anak-anak keluar dari rahim istrinya atau memungut anak dari pangkuan panti asuhan dan rumah bersalin. Sedangkan menjadi orang tua yang berperan, susah-susah gampang. Dibilang gampang, kadang terkendala di tengah jalan. Dibilang susah, tetapi berjalan begitu saja.
Yang paling gampang, melantunkan lafal adzan di kuping kanan dan iqamah di telinga kiri bayi yang menjadi tugas orang tua pertama kali setelah anak lahir. Selain karena demikian perlakuan Rasulullah SAW terhadap Hasan dan Husein, tetapi juga lafal dua kalimat syahadat yang masuk ke lubang telinga bayi cukup melindunginya dari setan ibu-ibu yang suka ‘mengasuh’ bayi-bayi manusia. Ini jelas disabdakan Rasulullah SAW.
رَوَى أَبُو رَافِعٍ : رَأَيْتُ النَّبِيَّ أَذَّنَ فِي أُذُنِ الْحَسَنِ حِينَ وَلَدَتْهُ فَاطِمَةُ
“Abu Rafi meriwayatkan : Aku melihat Rasulullah SAW mengadzani telinga Al-Hasan ketika dilahirkan oleh Fatimah.” (HR. Abu Daud, At-Tirmizy dan Al-Hakim)
مَنْ وُلِدَ لَهُ مَوْلُودٌ فَأَذَّنَ فِي أُذُنِهِ الْيُمْنَى وَأَقَامَ فِي الْيُسْرَى لَمْ تَضُرَّهُ أُمُّ الصِّبْيَانِ
“Orang yang mendapatkan kelahiran bayi, lalu dia mengadzankan di telinga kanan dan iqamat di telinga kiri, tidak akan celaka oleh Ummu Shibyan.” (HR. Abu Ya’la Al-Mushili)
Ummu shibyan adalah sebutan untuk sejenis jin yang mengganggu anak kecil.
Setelah itu, para orang tua juga selayaknya mengantisipasi masa depan bayi sejak dini. Mereka dianjurkan membaca surah Al-Qadar di telinga kanan si bayi. Amalan ini berkhasiat menjauhkan si anak dari dosa besar zina sepanjang usianya kelak. Anggaplah sebagai pembuktian kasih sayang orang tua demi kepentingan masa depan bayi. Syekh Muhammad bin Ibrahim Al-Baijuri dalam Hasyiyatus Syekh bin Ibrahim Al-Baijuri ala Syarhil Allamah ibni Qasim Al-Ghazzi menerangkan.
و نقل عن الشيخ الديربي أنه يسن أن يقرأ فى أذن المولود اليمنى سورة إنا أنزلناه لأن من فعل به ذلك لم يقدر الله عليه زنا طول عمره. قال هكذا أخذناه عن مشايخنا
“Dikutip dari Syekh Dairobi bahwa dianjurkan membaca surah Al-Qadar di lubang telinga kanan bayi. Karena, bayi mana saja yang diperlakukan demikian niscaya dilindungi Allah dari dosa zina seusia hidupnya. Kata Syekh Dairobi, ‘Demikianlah amalan yang kami terima dari para guru kami’.”
Selain itu, ada pula anjuran yang sangat berpengaruh bagi kesalehan masa depan anak adalah sebagai berikut:
1. Mengumandangkan azan ditelinga kanan dan iqomat di telinga kiri anak yang baru lahir.
2. Menjalankan sunnah Aqiqah (menyembelih kambing, dua untuk anak laki-laki dan satu ekor untuk anak perempuan) dan disedekahkan pada orang-orang yang berhaq.
3. Mensedekahkan emas seberat rambut bayi ketika umur tujuh hari (bersamaan dengan ritualaqiqah)
4. Mengamalkan sunnah Taqniyyah yaitu dengan mendatangi orang baik dan soleh yang ada didaerah kita (habib,kiyai,ustadz atau ustadzah) agar memberikan manisan berupa kurma atau buah lainnya yang terlebih dahulu dikunyah sampai lembut kemudian disuapkan pada bayi kita, dengan catatan bayi tersebut belum mengkonsumsi makanan selain asi.
5. Membacakan surah Al-qadr ( Inna Anzalna) pada telinga kanan bayi, menurut Imam Al-bajuri dalam keterangan kitabnya: “Jika seorang bayi dibacakan ayat tersebut setelah orang tuanya membacakan azan dan iqamat, Allah bayi tersebut dijauhkan dari zina (hubungan diluar nikah)”.
6. Mengajarkan shalat ketika masih berumur tujuh tahun atau sebelum itu.
Artikel pilihan : Ketika Dirimu Wahai Wanita, Berhutang dengan Mudah Tanpa Memikirkan Dia
7. Sering mendoakan mereka khususnya ketika kita tahajjud (shalat malam) agar mereka menjadi anak ssoleh.
8. Shodaqoh dengan niat agar anak kita menjadi anak yang sholeh dan bermanfaat bagi agama dan bangsanya.
9. Dititipkan kepada orang-orang yang soleh agar diberi pelajaran dasar-dasar agama dan adab-adabnya.
Adapun susahnya memainkan peran orang tua yang baik seperti dikeluhkan banyak orang tua, saking banyaknya tidak perlu dikatakan di sini. Salah satunya boleh disebut; yakni menanamkan nilai-nilai agama kepada si anak agar tidak terjerumus dalam segala bentuk dosa kecil atau besar, termasuk zina. Tetapi secara umum, orang tua perlu kesabaran lebih untuk terus mendampingi dan mendidik anak. Wallahu A’lam.
Sumber : http://www.wajibbaca.com/2017/05/orang-tua-harus-tahu-hal-ini-mampu.html
Kebaikan dan kenakalan anak tergantung bagaimana peran orang tua mengasuh mereka. Dalam islam. kita akan menemukan banyak hal yang mendorong agar anak kita memiliki kepribadian yang baik dan penurut.
Artikel pilihan : Untukmu yang Ragu, Pria Ini Dibangkitkan Setelah Mati Selama 100 Tahun Lamanya!
Maka dari itulah, menjadi orang tua bagi anak-anak sangat gampang. Ia boleh menunggu saja anak-anak keluar dari rahim istrinya atau memungut anak dari pangkuan panti asuhan dan rumah bersalin. Sedangkan menjadi orang tua yang berperan, susah-susah gampang. Dibilang gampang, kadang terkendala di tengah jalan. Dibilang susah, tetapi berjalan begitu saja.
Yang paling gampang, melantunkan lafal adzan di kuping kanan dan iqamah di telinga kiri bayi yang menjadi tugas orang tua pertama kali setelah anak lahir. Selain karena demikian perlakuan Rasulullah SAW terhadap Hasan dan Husein, tetapi juga lafal dua kalimat syahadat yang masuk ke lubang telinga bayi cukup melindunginya dari setan ibu-ibu yang suka ‘mengasuh’ bayi-bayi manusia. Ini jelas disabdakan Rasulullah SAW.
رَوَى أَبُو رَافِعٍ : رَأَيْتُ النَّبِيَّ أَذَّنَ فِي أُذُنِ الْحَسَنِ حِينَ وَلَدَتْهُ فَاطِمَةُ
“Abu Rafi meriwayatkan : Aku melihat Rasulullah SAW mengadzani telinga Al-Hasan ketika dilahirkan oleh Fatimah.” (HR. Abu Daud, At-Tirmizy dan Al-Hakim)
مَنْ وُلِدَ لَهُ مَوْلُودٌ فَأَذَّنَ فِي أُذُنِهِ الْيُمْنَى وَأَقَامَ فِي الْيُسْرَى لَمْ تَضُرَّهُ أُمُّ الصِّبْيَانِ
“Orang yang mendapatkan kelahiran bayi, lalu dia mengadzankan di telinga kanan dan iqamat di telinga kiri, tidak akan celaka oleh Ummu Shibyan.” (HR. Abu Ya’la Al-Mushili)
Ummu shibyan adalah sebutan untuk sejenis jin yang mengganggu anak kecil.
Setelah itu, para orang tua juga selayaknya mengantisipasi masa depan bayi sejak dini. Mereka dianjurkan membaca surah Al-Qadar di telinga kanan si bayi. Amalan ini berkhasiat menjauhkan si anak dari dosa besar zina sepanjang usianya kelak. Anggaplah sebagai pembuktian kasih sayang orang tua demi kepentingan masa depan bayi. Syekh Muhammad bin Ibrahim Al-Baijuri dalam Hasyiyatus Syekh bin Ibrahim Al-Baijuri ala Syarhil Allamah ibni Qasim Al-Ghazzi menerangkan.
و نقل عن الشيخ الديربي أنه يسن أن يقرأ فى أذن المولود اليمنى سورة إنا أنزلناه لأن من فعل به ذلك لم يقدر الله عليه زنا طول عمره. قال هكذا أخذناه عن مشايخنا
“Dikutip dari Syekh Dairobi bahwa dianjurkan membaca surah Al-Qadar di lubang telinga kanan bayi. Karena, bayi mana saja yang diperlakukan demikian niscaya dilindungi Allah dari dosa zina seusia hidupnya. Kata Syekh Dairobi, ‘Demikianlah amalan yang kami terima dari para guru kami’.”
Selain itu, ada pula anjuran yang sangat berpengaruh bagi kesalehan masa depan anak adalah sebagai berikut:
1. Mengumandangkan azan ditelinga kanan dan iqomat di telinga kiri anak yang baru lahir.
2. Menjalankan sunnah Aqiqah (menyembelih kambing, dua untuk anak laki-laki dan satu ekor untuk anak perempuan) dan disedekahkan pada orang-orang yang berhaq.
3. Mensedekahkan emas seberat rambut bayi ketika umur tujuh hari (bersamaan dengan ritualaqiqah)
4. Mengamalkan sunnah Taqniyyah yaitu dengan mendatangi orang baik dan soleh yang ada didaerah kita (habib,kiyai,ustadz atau ustadzah) agar memberikan manisan berupa kurma atau buah lainnya yang terlebih dahulu dikunyah sampai lembut kemudian disuapkan pada bayi kita, dengan catatan bayi tersebut belum mengkonsumsi makanan selain asi.
5. Membacakan surah Al-qadr ( Inna Anzalna) pada telinga kanan bayi, menurut Imam Al-bajuri dalam keterangan kitabnya: “Jika seorang bayi dibacakan ayat tersebut setelah orang tuanya membacakan azan dan iqamat, Allah bayi tersebut dijauhkan dari zina (hubungan diluar nikah)”.
6. Mengajarkan shalat ketika masih berumur tujuh tahun atau sebelum itu.
Artikel pilihan : Ketika Dirimu Wahai Wanita, Berhutang dengan Mudah Tanpa Memikirkan Dia
7. Sering mendoakan mereka khususnya ketika kita tahajjud (shalat malam) agar mereka menjadi anak ssoleh.
8. Shodaqoh dengan niat agar anak kita menjadi anak yang sholeh dan bermanfaat bagi agama dan bangsanya.
9. Dititipkan kepada orang-orang yang soleh agar diberi pelajaran dasar-dasar agama dan adab-adabnya.
Adapun susahnya memainkan peran orang tua yang baik seperti dikeluhkan banyak orang tua, saking banyaknya tidak perlu dikatakan di sini. Salah satunya boleh disebut; yakni menanamkan nilai-nilai agama kepada si anak agar tidak terjerumus dalam segala bentuk dosa kecil atau besar, termasuk zina. Tetapi secara umum, orang tua perlu kesabaran lebih untuk terus mendampingi dan mendidik anak. Wallahu A’lam.
Sumber : http://www.wajibbaca.com/2017/05/orang-tua-harus-tahu-hal-ini-mampu.html
Orang Tua Harus Tahu, Hal Ini Mampu Menghindarkan Bayi dari Zina Seumur Hidup!
4/
5
Oleh
Taqwa Haq